Waktu itu pulang kuliah, aku memang berniat buat mampir kerumah salah satu sahabatku untuk belajar bersama, tapi sebelum aku nyampe rumahnya sahabatku itu mengajakku untuk mampir ke salon mozlimah gitu dekat kampus. Pada waktu itu aku udah ngerasa kayaknya aku sakit, soalnya tidak biasanya aku merasa badanku menggigil.
Perjalanan kerumah sahabatku itu, aku terlihat pucat bahkan untuk berjalan saja aku butuh bantuan untuk memapahku takut jatuh, soalnya badanku udah lemes banget, buat ngerasain saja aku tidak terasa, dengan sabarnya dia memapahku sampai ke rumahnya. Di ruang tamu itu aku bertemu ibunya yang sangat bersahaja dan mempunyai wibawa. Kepalaku di pegangnya dan ibunya menyuruhku beristirahat di kamar sahabatku itu.
Tubuhku terbaring lemas dan untuk bergerak pun aku tidak mampu, untuk makan pun aku harus di ambilin sahabatku itu, bahkan makanan itu tidak ketelen sama sekali, tidak biasanya aku sakit seperti ini. Sahabatku melihat aku tambah pucat dan badannya panas banget, dia memanggil ibunya untuk melihat keadaanku. Sungguh seorang ibu yang punya hati tulus, dengan tutur katanya yang lembut dia menyuruhku untuk periksa kedokter, aku hanya bisa menggelengkan kepala menandakan menolak ajakan ibu sahabatku, karena aku merasa sudah merepotkan sakit di rumah orang. Aku Cuma pingin ketemu keluargaku, aku kangen berat karena aku jauh dari keluarga terutama ibu.
Sosok orang tua sahabatku itu sama persis kaya ibuku, kayaknya allah mengirim dia buat merawatku dan menggantikan posisi ibuku. Buat kasih kabar ke orang tua dan kakaku saja, tanganku lemas dan tidak mampu, ya allah apa hari ini nyawaku akan kau cabut ya allah, bagaimana dengan keluargaku, terus bagaimana dengan janjiku kepada keluarga yang belum tercapai. Aku ikhlas ya allah kalau ini memang yang terbaik buatku.
Tiba-tiba ibu sahabatku itu, mengoleskan minyak kayu putih ke perut dan kakiku, dia memapahku untuk duduk, kemudian dia menyuruhku membaca istighfar dengan sungguh-sungguh yang bertujuan introspeksi diri, karena penyakit tidak hanya datang karena allah tapi mungkin juga karena kelalaian kita. Di situ aku juga di suruh bersyukur dengan nikmat yang di berikan allah selama ini, dengan mengucapkan alhamdulilah aku meneteskan air mata, karena betapa aku hamba yang paling nista karena telah mendustakan nikmat yang di berinya selama ini. Ibu..ibu dimana ibuku hanya itu dalam batinku, rasanya aku ingin banget berlari dan memeluknya dan meminta maaf terhadapnya. Air mata it uterus menetes tanpa suara dari bibirku, itu sungguh udah dari hati banget, aku malu pada diri sendiri. Ibu sahabatku juga menyuruhku ikhlas dan ikhlas, kurang lebih 30 menit ayat-ayat menganjungkan kebesaran allah, aku kumandangkan. Setelah itu aku di suruh minum air putih yang sudah di beri doa dari dzikir aku tadi, aku juga di beri obat kekebalan tubuh, dan di suruh menghabiskan jus papaya karena nasi benar-benar tidak masuk di perut.
Aku terbaring dan tertidur langsung. Subhanallah 2 jam setelah aku tertidur tadi aku sembuh dan mampu berjalan, aku layaknya orang yang tidak sakit apa-apa padahal aku sudah divonis gejala typus, mengingat gejala yang aku alami tadi. Allahuakbar dan aku percaya jika segala sesuatunya kita serahkan ke allah semuanya akan baik-baik saja, yang penting kita juga tetap berusaha dan tawakal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar