mbah google

Minggu, 31 Januari 2010

ROY Manusia Kardus

Mendengar cerita ini banyak sekali pertanyaan dalam benak aku waktu itu, ternyata asal mula dia di sebut manusia kardus itu awal mulanya dari suatu Negeri yang sangat penuh dengan kemiskinan dan kesengsaraan, Negara yang tidak pernah mengerti dan perduli akan kesengsaraan rakyatnya.
Awal mula ceritanya ketika pagi itu aku nongkrong di suatu warung karena bolos sekolah, aku sering membolos sekolah bersama-sama ke-3 teman ku yang lain, dan sering nongkrong di warung tersebut.Dan seperti biasanya aku melihat Roy di sebrang jalan, Roy adalah orang yang bertempat tinggal di pinggir jalan,dan di atas Trotoar bersama anaknya yang masih kecil tertidur pulas dengan beralaskan kardus,dengan selimut kardus pula. Sementara se-Roy sibuk memunguti gelas air mineral untuk ia jual menyambung hidup dia,dan anaknya.
Dia hidup bersama 1 anaknya,dan dia setiap kali berpindah-pindah tempat ia selalu membawa kardus-kardus bekas untuk ia,dan anaknya berlindung dari panasnya terik matahari disaat siang,ketika malam di gunakan untuk beristirahat. Aku merasa salut dengan Roy karena mampu memberikan makan kepada anaknya dengan cara yang halal,tanpa ia harus mencuri, mengemis, dan tanpa mengandalkan bantuan orang laen. Warga sekitar pernah memberikan dia kesempatan bekerja membantu warga seperti membantu membersikan sampah yang menumpuk dikali,dan menjadi penjaga pintu rel kereta api, tetapi dia menolaknya dengan alasan tidak mau meninggalkan anaknya sendirian.
Dia biasa disebut manusia kardus karena dia senang mengumpulkan kardus-kardus bukan untuk dijual tapi untuk dia, dan anaknya beristirahat,dia sering membuat seperti rumah-rumahan dengan kardusnya yang ia kumpulkan. Karena warga disekitar juga sudah pernah memberikan kasur kapuk bekas yang masih bisa dipakai,namun dia tidak pernah mau menggunakannya malahan kasur yang diberikan orang sering dia jual.
Pernah aku dan teman-teman ku mengobrol bersama Roy dan menanyakan mengapa ia senang dengan kardus-kardusnya itu,karena ada cerita tersendiri didalam kardusnya itu bagi Roy. Aku dan teman-temanku tidak berani menanyakan lebih jauh karena takut menyinggung perasaan Roy. Tapi secara tidak langsung ada warga sekitar yang menceritakan asal usul anak yang di asuh oleh roy, sedangkan selama ini yang mereka lihat dari roy remaja sampai punya anak, dia tidak pernah terlihat berhubungan dengan wanita siapapun apalagi terikat hubungan perkawinan. Tiba-tiba dia membawa seorang bayi laki-laki yang sangat manis dan imut, saat warga sekitar menanyakan anak siapa ini, dia Cuma menjawab anak saya, saat warga menanyakan kapan menikah, roy Cuma menjawab ini anak hasil hubungan terlarangnya dengan seorang wanita, berhubung pacarnya itu tidak mau mengurusi anaknya, dengan alasan aib, setelah melahirkan anak itu di serahin ke roy sebagai ayahnya.
Warga tidak berani menanyakan terlalu detail bagaimana itu bisa terjadi karena privasi roy, Cuma warga menebak-nebak sendiri,dengan cerita roy yang tidak masuk akal sama sekali. Terlihat berjalan dengan wanita pun tak pernah terlihat, apalagi sampai punya anak. Kehidupannya sehari-hari hanya di kardus,jadi bagaimana mungkin perbuatan zina itu bisa di lakukan roy. Melihat muka anaknya aja tidak ada kemiripan sama sekali. Anaknya ini lebih terlihat seperti keturunan orang eropa, matanya yang biru dan rambutnya yang pirang. Sedangkan dari fisik roy kulit asli indonesia dan matanya yang hitam serta rambutnya yang agak ikal.
Salah satu dari warga tersebut ada yang menceritakan, bahwa anak yang di asuh roy itu bukan anak roy, melainkan waktu dia mandi di sungai, dia melihat sebuah kardus, mungkin dia pikir kardus itu bisa dia manfaatkan buat alas tidur, tetapi kenyataannya lain, dia menemukan seorang bayi yang sangat mungil, terbujur dengan kain yg waktu itu mulai lusuh, dan bayinya menggigil kedinginan. Bayi itu sepertinya di buang oleh orang tuanya yang tidak menghendaki kelahirannya. Akhirnya roy memutuskan untuk membesarkan dan mengasuhnya sebagai anak kandungnya sendiri.
Warga sekitar yang tahu cerita sebenarnya memilih tutup mulut dan diam, karena semenjak adanya anak tersebur hidup roy lebih teratur dan terlihat agak bersih. Sebelum adanya bayi itu roy terlihat lusuh dan kotor, warga sekitar saja yang belum terlalu mengenal roy mengiranya bahwa dia itu orang gila. Kesehariannya Cuma tidur di kardus-kardusnya sambil bengong dan diam, kalau di ajak ngobrol orang pun, terkadang sukar nyambung.
Semenjak adanya bayi di sampingnya, hidup roy terlihat punya tujuan, bayi itu di beri nama andi. Kesehariannya dia mengumpulkan gelas plastik untuk di jual dan untuk membeli susu anaknya itu. Warga sekitar yang terketuk hatinya juga terkadang membantu memberi dia uang untuk membeli susu anaknya. Tak pernah sedikitpun roy meninggalkan anaknya sendirian, untuk mencari nafkah anaknya pun selalu ia bawa dengan kardus-kardusnya. Kalau di pikir memakai akal sehat, sangat susah orang seperti roy mampu menghidupi seorang bayi, dan tinggal di kardus. Tapi pada kenyataanya roy mampu membesarkan anak itu sendirian sampai sekarang usianya sudah menginjak 3 tahun.
Semakin terlihat jelas bahwa andi bukanlah anak kandung dari manusia kardus, usia andi yang menginjak 3 tahun, wajahnya terlihat jelas tidak ada kemiripan sama sekali dengan roy. ada beberapa warga sekitar yang iba dan menawarkan diri untuk mengadopsi anaknya roy untuk di besarkan dan di sekolahkan, tetapi setiap di singgung masalah itu roy langsung marah dan mengatakan bahwa anak ini selamanya milik saya, dan tidak siapapun boleh memilikinya dan saya mampu untuk membesarkannya. Semenjak kejadian itu tak satupun orang berani dan punya niatan buat mengadopsi andi.
Roy orang yang sangat mempunyai semangat untuk bertahan hidup bersama anaknya dari sekian banyak orang indonesia yang sebagian banyak menelantarkan anaknya, bahkan menyiksanya serta membuangnya dengan berbagai alasan apapun. Tidak sedikit sekarang banyak kasus di indonesia, seorang ibu atau ayah yang tega menganiaya anaknya sendiri sampai meninggal hanya karena alasan yang sepele dan masih dalam batas wajar kenakalan anak-anak. Hati nurani mereka sebagai orang tua sudah hilang. Tapi sosok roy mengingatkan kita akan kasih sayang yang tulus yang yang dia berikan terhadap anak yang sebenarnya bukan darah dagingnya sama sekali. Dia mampu menjaganya dan merawatnya serta melindunginya dari orang-orang yang mau berbuat tidak baik terhadap anaknya itu. Seharusnya orang tua yang suka menganiaya anak kandungnya sendiri berfikir, kenapa orang yang tidak mempunyai hubungan darah sama sekali mampu memberikan kasih sayangnya, dan mengorbankan apapun demi kebahagiaan anak yang bukan darah dagingnya seperti roy, tapi orang tua yang di beri amanah oleh allah malah menyiksanya. Seharusnya mereka malu terhadap roy.
Roy menunjukkan terhadap dunia bahwa cinta dan kasih sayang yang tulus akan menghasilkan kebahagiaan, meskipun dalam kesehariaan kita harus berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan sesuap nasi. Yakinlah jalan itu pasti akan ada. Dan allah pasti tidak akan memberikan cobaan terhadap umatnya di luar batas kemampuannya.
Melihat kehidupan manusia kardus ini kami jadi terharu,dan malu kepada Roy dengan pejuangan dia bertahan hidup bersama anaknya yang masih balita.Ternyata masih banyak orang yang hidup dibawah kita,tapi meraka tidak pernah menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri. Terima Kasih Roy,manusia kardus ini telah menjadi inspirasi bagi kami. Semoga Roy,dan anaknya mendapatkan apa yang mereka cita-citakan selama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

Recent Posts