KUNCI KENDALIKAN SUASANA HATI

Apakah anda merasa minder hanya karena lulusan SD, madrasah, atau hanya jebolan pesantren??coba simak kisah ini: di jepang ada seorang pengusaha yang hanya lulusan setingkat SD, tetapi perusahaan yang dimilikinya ternyata perusahaan yang sangat besar serta sangat disegani,kira-kira apa rahasianya??Ternyata ia adalah menetapkan system 10 persen keahlian dan 90 persen kemuliaan moral atau akhlak.Hasilnya, ia sangat dicintai dan di hormati oleh semua karyawannya sehingga mereka banyak yang bekerja sungguh-sungguh.Karenanya Jadilah perusahaan besar dan diseganiItu lah kalau orang sudah mempunyai kemuliaan akhlak,dan kuncinya ternyata terletak pada keterampilan kita dalam mengendalikan suasana hati agar kita tidak minder.

Begitu hati dan pikiran kita mulai tergelincir ke dalam perasaan seperti itu, cepat-cepatlah kendalikan.Segera, alihkan suasana hati ini dengan cara mengenang segala kebaikan yang pernah dilakukannya.Atau salah satu cara yang paling efektif adalah, manakala berhubungan dengan sesame manusia, jangan sekali-kali kita sibuk mengiat-ingat kata-katanya yang pernah terdengar menyakitkan untuk kita.Oleh sebab itu, kita harus benar-benar memiliki waktu dan kesungguhan untuk bisa memperhatikan segala gerak-gerik dan perilaku hati ini.Niat dan ikhlas sekiranya kita harus mampu melakukan amal-amal yang besar yang mungkin tampak kecil dan sepele dengan cara terus-menerus menyempurnakan dan memelihara suasana hati agar senantiasa ikhas dan berbuat baik kepada sesame manusia.

Besar atau kecil suatu amalan yang di kerjakan dalam hidup ini, sekiranya didasari hati yang tenang dan ikhlas seraya diiringi niat dan cara yang benar, niscaya akan melahirkan sikap ihsan yakni kita akan merasakan kehadiran Allah dalam setiap gerak-gerik, sehingga dalam setiap denyut nadi,ini kita akan selalu teringat kepadanya.Inilah satu kondisi yang akan membuat suasana hati menjadi tenang, dan merasakan kesejukkan semua ini tiada lain agar kita memiliki kemampuan untuk senantiasa menyelisik suasana hati dan niat kita maupun prilaku buruk,busuk yang didasari ataupun tidak, mungkin pernah kita perbuat itu pun akan lebih menolong dari pada kita sibuk mengintip keburukkan orang lain,yang berarrti hanya menipu diri sendiri,dan orang laen dan sama sekali tidak akan mendatangkan ketenangan bathin, dan suasana hati yang tidak akan tenang.