mbah google

Minggu, 27 Desember 2009

KEEGOISAN MASIH MEMBUDIDAYA

Mudik idul adha tahun kemarin tidak mungkin aku lupakan, kenapa tidak?. Di saat aku sudah memulai masuk kuliah kakak ku tiba-tiba member I tahu bahwa dia tidak bisa mengantar aku pulang ke depok, mau tidak mau malam itu juga aku harus ke terminal mencari bis menuju kampung rambutan, ternyata bis yang biasa aku tumpangin sudah penuh, sedangkan besok jam 3 sore, ada UTS ( ujian tengah semester ), aku benar-benar berharap pertolongan allah waktu itu apapun caranya.

Alhamdulilah, ada po. Bis X yang menawarkan berangkat malam itu juga, ucap syukur yang aku ucapkan waktu itu, kondektur bis menawarkan harga yang tidak sesuai dengan tiket, 55 ribu harga yang di tawarkan padahal pada tiket tercantum 45 ribu, tapi aku tidak memikirkan soal harga, Cuma bagaimana caranya aku bisa sampai kampung rambutan besok pagi.
Aku di antar kondekturnya menuju bis X, betapa kecewanya aku waktu sopir bisnya bilang, bangku sudah penuh, tinggal kursi darurat, aku Cuma bilang ya udahlah tidak apa-apa yang penting sampai dengan selamat, meskipun hati sangat di rugikan dan di kecewakan. Apalagi sopir menjanjikan duduk di dekat sopir.

Betapa kecewanya aku saat supir menyatakan aku di suruh duduk di belakang, bersama orang-orang yang bernasib sama denganku, ternyata kursi yang aku duduki tidak ada tempat bersandarnya, lagi lagi aku merasakan kekecewaan, tapi aku Cuma bisa pasrah dan bersyukur.
Bis mulai jalan dan kondektur bis memeriksa tiket masing-masing penumpang, ternyata semua penumpang Cuma di mintai 50 ribu, dan dia bisa duduk di kursi yang nyaman, sedangkan aku 55ribu dan duduk di kursi tanpa bersandar. Aku merasa di dhalimi dan di tipu waktu itu, pertama kali naik bis X tapi sudah di kecewakan.

Setelah bis X berhenti di terminal Tegal, aku melihat adanya tambahan penumpang yang duduk di jalanan orang-orang biasa lewat, lagi lagi aku di kecewakan, bis X ini benar-benar tidak bisa menjaga kepercayaan penumpang dan kenyamanannya.

Kekecewaanku tidak hanya di lakukan oleh pihak bis X melainkan penumpang lain yang tidak mau berbagi dan cenderung serakah. Hal ini terjadi saat dalam perjalananku di sampingku serakah dalam duduk alias aku Cuma mendapat tempat duduk sedikit, setelah aku tegor dia baru mengerti, tidak hanya itu, saat punggungku merasakan pegal karena sudah berjam-jam tidak bersandar, aku memutuskan duduk di bawah dan bersandar pada kursi yang aku dduduki tadi. Sungguh lagi lagi aku di kecewakan lagi, penumpang yang duduk di belakangku kakinya rebahan ke kursiku, sehingga mengenai kepalaku dan aku merasa terganggu dengan bau kaos kakinya. Allahu akbar dan istighfar yang selalu aku panjatkan, semoga allah member hikmah di balik semua ini. Alhamdulilah laki-laki yang duduk di bawah sama seperti aku, menawarkan pertolongan tempat buat kakiku rebahan, makasih banyak yang bisa aku ucapkan ke lelaki itu, dan ternyata allah masih sayang sama aku dengan member pertolongan lewat lelaki itu.
Jalanan benar-benar macet sehingga perjalanan yang seharusnya 8 jam, mencapai 12 jam sendiri, tapi aku bersyukur bisa sampai kampung rambutan pagi dan masih bisa mengikuti UTS.

Hikmah yang aku ambil dari pengalamanku tadi yaitu allah pasti selalu memberi pertolongan di saat kita butuh, dan allah selalu menguji seberapa besar kita mampu bersabar. Dan terlebih lagi, kita hidup di dunia dengan berbagai macam karakter, sehingga dengan kejadian nyata aku seperti itu, banyak banget orang yang mementingkan diri sendiri, tapi yakinlah dari orang yang egois itu pasti terselip satu orang yang berbaik hati yang di kirim allah untuk menolong kita dan menguatkan keimanan kita, bahwa allah maha melihat dan mengetahui apa yang di alami hambanya. Semoga dunia ini tidak hanya di penuhi orang yang serakah melainkan orang-orang yang perduli dengan penderitaan di sekitarnya. Amin .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

Recent Posts