Pernah nggak kita berfikir kenapa para teroris mampu merakit bom dan membunuh banyak korban jiwa yang nggak bersalah, apa karena atas syariat islam atau mereka punya alasan lain??? Terus kenapa juga masyarakat kita banyak yang terlibat n jadi jaringan teroris???
Menurut pengakuan dari Mr.x saya pernah dengar kalau cara teroris merekrut anggotanya, mayoritas yang mereka angkut itu pemuda yang masih labil jiwanya, dalam menjalankan aksinya, para perekrut jaringan teroris itu memberi imbalan 50.000 perhari. Bisa dibayangkan 50.000 sehari itu terjadi pada tahun 2005-an. Mereka hanya mendatangi kumpulan pada hari yang tidak tentu, dan seperti biasanya mereka mengatasnamakan bahwa kita mengebom atas dasar jihad, bukan membunuh.
Mr.x itu sempat jadi anggotanya selama 1bulan, selama sebulan itu dia makan gaji buta, dari siapa uang itu dikasih, Mr.x tidak mau memberitahukan. Dia hanya bercerita resiko dari dia makan gaji buta itu adalah kalau sewaktu-waktu dia diminta untuk bom bunuh diri, dia harus siap. Akhirnya Mr.x sebelum semuanya terjadi dia segera keluar dari jaringan teroris itu sendiri.
Pada tahun 2009 ini petualangan noordin M top berakhir, mudah-mudahan dengan berakhirnya noordin ini, jaringan teroris di indonesia berakhir juga, dan rakyat indonesia lebih bisa berfikir bahwa islam juga mengajarkan untuk menghormati sesama dan perdamaian, bukan pembunuhan massal seperti itu dengan alasan apapun. Kalau mau masuk surga jalankan apa yang di perintahkanNya dan jauhi laranganNya, bukan mengebom atas dasar jihad.
Densusu 88 akhir-akhirnya menunjukan prestasinya lagi, baru kemarin noordin M top berhasil di tembak mati, sekarang syaefudin jaelani berhasil di tangkap di daerah ciputat, dalam keadaan tak bernyawa. Berakhir sudah petualangan teroris ini, yang bertugas perekrut bom bunuh diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar