mbah google

Selasa, 03 November 2009

CARA MEMOTIVASI KARYAWAN

Pada tahun 1943 seorang psikolog bernama Abraham Maslow, mengemukakan teorinya tentang cara memotivasi karyawan, dalam hal ini mengemukakan pendapatnya menjadi 5 bagian, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Menurut Maslow setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkatan yang paling tinggi. Setiap kali kebutuhan pada tingkatan paling rendah telah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi. Pada tingkat yang paling bawah, dicantumkan berbagai kebutuhan dasar yang bersifat biologis, kemudian pada tingkatan lebih tinggi dicantumkan berbagai kebutuhan yang bersifat sosial. Pada tingkatan yang paling tinggi dicantumkan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri.

Pada kesempatan ini, saya ingin mengemukakan maksud dari kebutuhan social ( social needs) menurut pendapat saya mempunyai arti kebutuhan akan rasa cinta, dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan dan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, rasa persahatan dan kasih sayang.

Dalam maksud diatas adalah adanya hubungan baik antara seorang atasan dengan bawahan, sehingga selama komunikasi itu terjalin, maka semangat akan kerja karyawan akan dating dengan sendirinya, dan motivasi itu timbul bukan dari omongan yang terkadang menyinggung perasaan karyawan tapi tumbuh di dalam hati, dan kesadaran sendiri, untuk menuju tujuan bersama. Serta adanya sikap saling menghargai antara atasan dan karyawan.

Dalam bekerja yang baik, yang diperlukan adalah sikap saling menerima dan lagi kasih sayang dalam bekerjasama sangat mempengaruhi hasil dari kerja karyawan. Sehingga tidak terjadi persaingan dalam bekerja dan sikap saling menjatuhkan sesama karyawan untuk mencari perhatian atasan.

Tugas dari atasan itu sendiri, gimana caranya membuat suasana yang tenang, tentram dan damai, sehingga tidak terjadi perpecahan. dan harus adanya komunikasi yang baik dengan karyawan dan lebih perhatian sehingga atasan dan karyawan satu kesatuan yang saling melengkapi, dan saling mengerti.

Gaji juga perlu diperhatikan dalam memotivasi karyawan, apalagi kalau dari pihak karyawan mempunyai prestasi yang baik dalam bidangnya, seperti member hadiah atau gaji tambahan serta bonus semisal karyawan itu bekerja lebih dari target awal perusahaan.

Terus fasilitas perusahaan seperti kamar mandi, tempat solat, pakaian, dan rumah bagi karyawan yang benar-benar berprestasi. Itu akan memberikan semangat tersendiri bagi karyawan. Karena fasilitas yang bagus juga akan membuat penilaian bagi para pelamar yang mempunyai kemampuan dalam bidang sesuai apa yang di perlukan perusahaan.

Mengingat bahwa setiap individu dalam perusahaan berasal dari berbagai latarbelakang yang berbeda-beda, maka akan sangat penting bagi perusahaan untuk melihat apa kebutuhan dan harapan karyawannya, apa bakat dan ketrampilan yang dimilikinya serta bagaimana rencana karyawan tersebut pada masa mendatang. Jika perusahaan dapat mengetahui hal-hal tersebut, maka akan lebih mudah untuk menempatkan si karyawan pada posisi yang paling tepat, sehingga ia akan semakin termotivasi. Tentu saja usaha-usaha memahami kebutuhan karyawan tersebut harus disertai dengan penyusunan kebijakan perusahaan dan prosedur kerja yang efektif. Untuk melakukan hal ini tentu bukan perkara yang gampang, tetapi memerlukan kerja keras dan komitmen yang sungguh-sungguh dari manajemen.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

Recent Posts