mbah google

Jumat, 20 November 2009

CHIKUMUYA ITU MELANDA DESA KAMI

Anda mungkin kurang mengetahui tantang adanya nyamuk yang menyebabkan korbannya bisa lumpuh untuk waktu yang sementara. Saya sendiri baru mengetahui adanya nyamuk seperti itu setelah penduduk di desa ku yaitu di pekalongan batang sekitar pada tahun 2007 an. Nyamuk itu namanya chikunguya , biasanya korban tidak merasa sadar sudah d gigit nyamuk itu, tapi dia merasakan badannya terasa demam, dan badannya terasa ngilu di sendi ototnya, dan keesokan harinya si korban benar-benar mengalami kelumpuhan. Menurut bidan setempat kelumpuhan itu hanya akan terjadi selama 7 hari paling lama, dan tidak akan menyebabkan kematian. Namun bagi para korban yang kurang mengetahui nyamuk itu bekerjanya seperti apa, ngerasa ketakutan apalagi kalau yang terkena gigitan itu adalah tulang punggung keluarga.

Setelah saya berkonsultasi secara langsung dengan dokter setempat, ternyata nyamuk cikunguya itu berasal dari bahasa swahilli yang artinya membungkuk. Sebenarnya korban terjadi kelumpuhan bukan karena gigitan tapi dikarenakan oleh virus chikunguya itu sendiri. Yang di maksud kelumpuhan disini bukan seperti orang sakit stroke tapi dikarenakan nyeri otot yg hebat sampai korban kesulitan menggerakkan anggota badannya karena kalau digerakkan terasa sakit.

Kejadian itu hampir di alami semua kepala keluarga, entah itu anaknya, bapaknya atau ibu nya atau anggota keluarga yang lain, terkadang dalam 1 rumah terkena sampai 3 orang bergantian sekaligus. Alhamdulilah keluarga saya tidak ada yang terkena virus chikumuya itu sama sekali, padahal kanan kiri depan belakang tetangga saya terkena semua, bahkan keluarga bida di desa saya juga terkena penyakit itu, tokoh masyarakat setempat juga terkena.

Hampir tiap hari di desa kami terjadi laporan ke kepala desa bahwa warga nya terjadi kelumpuhan karena virus nyamuk itu sendiri. Dan dari kepala desa ini sudah melaporkan ke kabupaten setempat, tapi jawabannya kurang memuaskan, yaitu akan terjadi penggiliran penyemprotan massal dari rumah ke rumah yang intinya untuk membunuh jentik-jentik nyamuk dan nyamuk itu sendiri karena tidak hanya desa kami yang terjangkit penyakit itu.

Untuk menghindari kemungkinan jatuhnya korban yang lebih banyak lagi, maka kepala desa kami memutuskan untuk memberikan sumbangan sukarela untuk dana penyemprotan itu sendiri. Setelah di sepakati dan dana terkumpul maka warga berbondong-bondong keluar rumah beberapa menit karena rumah mereka akan di semprot obat yang akan membunuh jentik-jentik nyamuk itu. Namun dengan begitu juga warga di minta waspada buat jaga kebersihan rumah yaitu 3M (menguras, menutup , dan mengubur ). Warga diminta juga untuk tidak tidur di siang hari antara pukul 10.00 sampai 17.00 . biasanya nyamuk itu berkeliaran pada jam-jam segitu diminta juga untuk memakai lotion anti nyamuk.

Cara itu sudah di lakukan warga sekitar kami, tapi masih saja berjatuhan korban, Cuma agak sedikit berkurang. Akhirnya tokoh agama di sekitar saya melakukan doa keliling, yaitu dilakukan selama 3 hari berturut-turut mengelilingi kampong di sertai obor dan doa-doa sepanjang perjalanan, di ikuti warga setempat juga khususnya lelaki yang mau ikut. Cara doa keliling itu juga mempunyai aturan, para warga yang ikut harus dalam keadaan suci ( berwudhu ) dan di utamakan lelaki. Banyak anak kecil yang ikut berantusias mengikuti doa bersama ini, keliling desa. Hal ini bukan kali pertama nya di lakukan oleh desa kami. Waktu orang tua saya masih remaja juga pernah kejadian penyakit massal, orang tua saya menyebutnya, kenapa tidak hamper tiap warga punya penyakit yaitu muntah darah terus meninggal dan keesokan harinya orang yang melayat itu juga terkena penyakit muntah darah dan meninggal juga, hal itu terjadi terus dan memakan banyak korban jiwa. Akhirnya tokoh agama setempat melakukan doa keliling dan berhenti di suatu tempat yang menurut dia adalah biang keladinya, atau tempat ini angker dan penghuninya jahil, dan di bacakan doa khusus yang saya sendiri juga kurang tahu. Soalnya hanya lelaki yang boleh mengikuti doa keliling itu. Sepanjang perjalanan keliling desa, warga di minta untuk tidak melamun dan terus membaca ayat-ayat allah dan solawat nabi.

Alhamdulilah setelah dilakukan doa keliling bersama itu, tidak terjadi korban jiwa lagi, para korban baik yang dulu muntah darah dan sekarang terkena virus chikumuya itu benar-benar sembuh dan tidak ada warga yang mengeluh terkena virus itu. Boleh percaya atau tidak tapi itulah kejadian nyata yang pernah di alami oleh desa kami pada tahun 2007 an akhir. Kalau saya pribadi percaya akan adanya ghaib, meskipun penyakit itu datang nya dari allah tapi hikmah yang bisa saya ambil dari kejadian itu yaitu bagaimana cara kita mendekatkan diri kepada allah, serta menjaga kebersihan lingkungan sebab kalau sekeliling kita ada yang terkena musibah maka kita juga harus saling membantu dan doa keliling itu hanya bertujuan untuk saling mendoakan sesama. Mungin bagi kalian tradisi kaya gitu aneh tapi bagi saya tergantung dari niatan masing-masing orang, yang penting kita tetap berpegang teguh kepada keimanan kita. Serta mempunyai tujuan yang baik untuk kepentingan bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

Recent Posts