Unsur
maintainability dalam pengembangan software termasuk dalam Product Operations
yaitu kemampuan software dalam menjalani perubahan. Setelah sebuah software
berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang
perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi.
Sebuah
software yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat
direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh software tersebut dapat diperbaiki
merupakan faktor lain yang harus diperhatikan.
Salah
satu faktor yang berkaitan dengan kemampuan software untuk menjalani perubahan
adalah Maintainability. Maintainability adalah usaha yang diperlukan untuk
menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) dalam software. Maintanability juga
disebut sebagai pemeliharaan system. Dimana setelah sebuah software berhasil
dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu
diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah software yang
dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika
diperlukan. Seberapa jauh software tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor
lain yang harus diperhatikan.
Pemeliharaan
system (system maintenance) dilaksanakan untuk tiga alasan:
1. Memperbaiki kesalahan
Penggunaan
system mengungkapkan kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan
rancangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian system.
Kesalahan-kesalahan ini dapat diperbaiki.
2. Menjaga kemutakhiran system
Perubahan-perubahan
sebagai akibat berlalunya waktu mengharuskan modifikasi dalam rancangan atau
perangkat lunak.
3. Meningkatkan system
Saat
manajer menggunakan system, mereka melihat cara-cara membuat peningkatan.
Saran-saran ini diteruskan kepada spesialis informasi yang
memodifikasi system sesuai saran tersebut.
Sedangkan
Menurut McCall, 1997 kriteria yang mempengaruhi kualitas software terbagi
menjadi tiga aspek penting yaitu :
1.
Sifat-sifat operasional dari software (Product Operations);
2.
Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product Revision)
3.
Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru (Product
Transition).
System maintenance atau pemeliharaan sistem dapat didefinisikan sebagai proses
monitoring, evaluasi dan modifikasi dari sistem yang tengah beroperasi
agar dihasilkan performa yang dikehendaki.
Menurut
ISO (International Organization for Standarization) 9126,
software berkualitas memiliki beberapa karakteristik seperti tercantum pada
tabel berikut:
Tabel 1. Karakteristik software berkualitas menurut ISO 9126
Karakteristik
|
Sub
karakteristik
|
Functionality :
Software untuk menjalankan fungsinya sebagimana kebutuhan
sistemnya.
|
Suitability,
accuracy, interoperability, security
|
Reliability :
Kemampuan software untuk dapat tetap tampil sesuai dengan
fungsi ketika digunakan.
|
Maturity,
Fault tolerance, Recoverability
|
Usability :
Kemampuan software untuk menampilkan performans relatif
terhadap penggunaan sumberdaya.
|
Understanbility,
Learnability, Operability, Attractiveness
|
Efficiency :
Kemampuan software untuk menampilkan performans relatif
terhadap penggunaan sumberdaya.
|
Time
behaviour, Resource Utilization
|
Maintainability :
Kemampuan software untuk dimodifikasi (korreksi, adaptasi,
perbaikan)
|
Analyzability,
Changeability, Stability, Testability
|
Portability :
Kemampuan software untuk ditransfer dari satu lingkungan
ke lingkungan lain.
|
Adaptability,
Installabili
|
Pada
tabel diatas, karakteristik Maintanability terdiri dari sub-sub karakteristik
lain seperti:
- Analyzability
Analysability merupakan kemudahan untuk menentukan penyebab kesalahan.
- Changeability
Changebility merupakan kualitas lain dari Flexibility yang
berarti kemudahan dilakukannya perubahan atau modifikasi terhadap software
- Stability dan Testability
Tidak
berarti perangkat lunak itu tidak pernah berubah. Hal ini berarti juga terdapat
resiko yang kecil pada modifikasi perangkat lunak yang memiliki dampak tidak
diduga.
Secara
singkat, system maintenance menjadi urgen karena pada system
maintenance terjadi usaha perbaikan secara berkelanjutan untuk
mempertemukan kebutuhan oranisasi terhadap sistem dengan kinerja sistem yang
telah dibangun.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar