mbah google

Rabu, 22 Juni 2011

ALLAH BERSAMA KITA


Hari ini aku terpaksa bangun jam 10 lebih awal dari biasanya. Jangan kaget dan jangan bimbang hahahayyy, tapi itulah aku mungkin karena udah kebiasaan, mungkin juga salah didikan, ehh tapi ga juga seh tergantung orangnya juga hehe.  Orang tua juga selalu bilang, pasti aku meninggalkan solat subuh untuk kesekian kalinya, apalagi sekarang aku hidup sendiri, hufftt. Aku bukannya bangga cerita kaya gini, melainkan aku punya tujuan ke semuanya bahwa orang kaya aku ga patut di contoh Cuma di jadikan pedoman aja, bahwa kalian ga boleh seperti aku, ckckck.

Allah adalah Tuhanku, Islam adalah Agamaku, dan Nabi Muhammad adalah Pedomanku, bahwa semua akan baik-baik saja kalau ketiga hal itu selalu aku jadikan pegangan setiap mengalami masalah. Biarpun aku sering berbuat dosa, entah kenapa hanya dengan memohon dan berserah diri pada Allah, semuanya terasa ringan aku jalanin.

Lagi..dan lagi aku menyaksikan dengan sendirinya bahwa kekuasaan dan pertolongan allah begitu nyata. Dan semua janji allah juga nyata. Sesaat aku merasa apa lagi ini, masalah satu belum selesai dan aku mendapat masalah yang baru lagi, tapi semuanya itu terjawab setelah keesokan harinya, bener kata bang ali di Islam KTP ada rahasia di balik rahasia. Mungkin dengan cara ini allah menunjukkan rasa sayang serta kangennya sama aku, bagaimana tidak dengan begini aku akan datang pada nya dan memohon ampun dan pertolongannya. Mungkin kedengarannya aku datang padanya saat ada butuhnya saja, tapi kalian salah kalau mengukur keimananku seperti itu. Karena yang tahu ukuran keimanan seseorang hanya Allah SWT. Jadi sebelum mengukur keimanan seseorang ukurlah kedalam diri sendiri. Disini aku Cuma mau memberikan sesuatu yang nyata bahwa datanglah dan berserah diri lah pada Allah maka semuanya akan baik-baik saja, aku percaya itu dan menyakininya.

Dalam perjalananku menyelesaikan masalah, di jalanan aku melihat beberapa orang tua, muda, anak kecil, bayi, bahkan maaf banget orang cacat, ada yang menengadahkan tangan meminta-minta, ada yang mengamen, ada pula yang berjuang menjajakan jualannya. Entah kenapa hatiku kurang tersentuh dengan yang namanya pengemis, aku lebih ikhlas dan ridho memberi uang kembalianku kepada orang yang jualan. Karena aku lebih menghargai sebuah usaha di bandingkan hanya sekedar menengadahkan tangan. Aku memang tidak mengetahui apa yang menjadi tujuan pengemis melakukan hal itu, entah kebutuhan, atau ga ada pekerjaan lain, atau kata males, serta yang paling aku takutkan adalah hilangnya rasa malu didiri mereka. Allah maha mengetahui apa yang orang tidak mengetahui. Aku juga merasa bersyukur karena aku di beri kehidupan seperti saat ini, seandainya aku jadi mereka, mungkin aku akan sama seperti mereka, karena minimnya pengetahuan arti dari usaha dan keimanan, ya keimanan bahwa allah selalu bersama kita asalkan kita tetap berusaha, tapi bukan dengan cara meminta belas kasihan dari orang. Aku bingung dengan Negara ini, apa memang udah ga ada lowongan pekerjaan, atau mereka yang memperhitungkan apa-apa dengan uang dalam arti kata mending jadi pengemis dapat penghasilan lebih di bandingkan sekedar jadi buruh cuci yang bayarannya ga seberapa. Kalau emang itu alasannya aku no coment. Dan kalau pemikiran semua orang seperti itu, sekarang aku udah menemukan jawabannya, kenapa di Negara ini banyak sekali pengangguran. 

Hidup bukan dagangan yang bicara soal untung rugi tapi hidup adalah keikhlasan yang harus kita jalani hanya dengan usaha dan berdoa.
Kematian bukanlah pilihan melainkan ketentuan allah yang siap atau ga siap kita harus siap yaitu dengan keimanan dan ketaqwaan kita.
Takdir bukanlah sesuatu yang harus di takuti, melainkan kabar gembira bak di negeri dongeng, ingat Ada Rahasia di Balik Rahasia.
Janji bukan sesuatu yang dinanti melainkan keyakinan hati untuk menghargai sebuah kata yang terucap, itupun kalau tidak mau di sebut orang munafik.
Kemiskinan bukanlah sesuatu yang mengerikan, dan pilihan hanya untuk meminta-minta kepada sesama manusia, melainkan mohon belas kasihanlah sama allah.
Kemiskinan bukanlah akhir dari kata menderita, karena kemiskinan adalah ketetapan allah yang mungkin terbaik buat kita.
Kemiskinan hanya sekedar sebutan orang yang tidak kaya, karena allah mengukur keimanan bukan dari derajatnya melainkan keimanannya.
Kemiskinan hanya bisa di rubah dengan berusaha dan bersyukur dengan apa yang allah berikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

Recent Posts